5 Rekomendasi Penting Dari Rakerwil I BPW HIPKA Jabar

NEWS442 Dilihat

Bandung, Prabunews.com – Rapat Kerja Wilayah I ( Rakerwil-I ) Badan Pengurus Wilayah Himpunan Pengusaha KAHMI ( HIPKA) Jawa Barat Masa Bakti 2021-2026 yang dilaksanakan 22-23 Oktober menghasilkan beberapa rekomendasi.

Kurnia Alfarizy Ketua Umum BPW HIPKA Jabar mengatakan bahwa Rakerwil selain menghasilkan beberapa program strategis dan keputusan juga menghasilkan beberapa rekomendasi.
Adapun rekomendasi eksternal yang sudah ditetapkan dalam acara tersebut, adalah sebagai berikut:

  1. Mengintruksikan kepada seluruh Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPKA Jawa Barat, yang ada di
    Kabupaten/Kota, untuk mengaspirasikan kepada pihak-pihak pemilik kebijakan angaran di
    daerahnya masing-masing untuk “Meminimalisir anggaran sektor yang lain (di luar UMKM),
    dan memprioritaskan anggaran sektor UMKM, untuk Tahun Anggaran 2022”.
  2. BPW HIPKA Jabar mengajak semua pihak harus mampu bersinergi menuju kebangkitan
    ekonomi pasca pandemi.
  3. Pemerintah harus mampu menghadirkan solusi nyata untuk UMKM, bukan hanya sekedar
    memaksa kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, ataupun memaksa untuk menutup
    beberapa sektor ekonomi di masa pandemi.
  4. Mendorong penghapusan sementara sistem “BI Checking” untuk sektor UMKM, dengan
    regulasi khusus, sebagai sebuah stimulan menuju kebangkitan ekonomi pasca pandemi.
  5. Menghimbau kepada semua pihak untuk berhenti berlindung di balik pandemi, atas beberapa
    kegagalan prestasi, termasuk Pemerintah Pusat, Provinsi, hingga Daerah.

Selain itu Kurnia menyampaikan apresiasi bagi pihak-pihak yang telah menorehkan prestasi di masa pandemi, kepada Pemerintah Kabupaten Bandung yang telah berhasil merealisasikan program keagamaan
secara baik, dari mulai apresiasi terhadap para guru agama, hingga beasiswa untuk para santri yang ada
di Kabupaten Bandung.

Selain itu dirinya mengajak semua pihak untuk bekerjasama menuju kebangkitan ekonomi pasca pandemi serta menghimbau untuk berhenti “Memancing di air keruh”, hanya sibuk untuk pencitraan diri, pencitraan
politik, tanpa dibarengi dengan prestasi, dan solusi nyata yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja itu diakhiri
dengan acara bakti sosial dalam rangka memperingati hari santri nasional.

(Kang Amat)