AS Hingga China Respons Soal Menteri Israel Masuk ke Masjid Al-Aqsa 

Prabunews.com – Dunia kembali menyoroti konflik Palestina dan Israel. Pasalnya, Menteri Keamanan Nasional kabinet Benjamin Netanyahu, Itamar Ben-Gvir, memaksa mendatangi kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (3/1) waktu setempat.

Tindakan Ben-Gvir ini dinilai sembrono dan berisiko memicu konflik karena Masjid Al-Aqsa merupakan tempat suci bagi umat islam, sesuai dengan kesepakatan internasional.

Wilayah tersebut secara keseluruhan dikenal sebagai Temple Mount, yakni tempat suci bagi umat Islam dan Yahudi.

Kendati begitu, Masjid Al-Aqsa dalam kompleks tersebut masih menjadi tempat peribadatan umat Islam.
Warga Yahudi tetap tidak diperbolehkan untuk memasuki masjid itu untuk melakukan peribadatan.

Akibatnya, aksi Ben-Gvir pun memicu protes dari sejumlah negara, terutama negara-negara mayoritas muslim dari Uni Emirat Arab hingga hingga Indonesia.

Presiden AS Joe Biden juga dilaporkan sempat menghubungi Netanyahu untuk memperingatkan tindakan Ben-Gvir itu bisa memicu besarnya konflik.

China dan UEA bahkan secara resmi meminta rapat darurat DK PBB untuk membahas masalah yang memanas di kompleks Masjid Al-Aqsa itu.

Dalam rapat DK PBB, AS yang notabennya sekutu Israel berencana menegur keras atas aksi Ben-Gvir di masjid Al-Aqsa.

Menganggapi hal ini, Netanyahu justru membela tindakan menterinya yang mendatangi wilayah masjid Al-Aqsa.

Ia menilai wilayah tersebut juga masih kedaulatan Israel serta tidak melanggar status quo. Sebab, Ben-Gvir hanya mendatangi Masjid Al-Aqsa dan tidak beribadah di sana.

Netanyahu pun bersikeras tetap pada sikapnya demi kepentingan Israel daripada pandangan dunia internasional.

“Daripada tunduk dan mengikuti dikte komunitas internasional, kami dengan bangga akan bertahan pada kepentingan negara Israel dan Tanah Israel,” kata Netanyahu.