Bandung, Prabunews.com Kepramukaan adalah sebuah ruang proses pendidikan
yang menyuguhkan kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan.
Sasaran akhir dari Gerakan Kepramukaan ini adalah
pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Gerakan ini
tentunya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan
perkembangan masyarakat serta bangsa Indonesia.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan merupakan sebuah gerakan pembangunan mental dan karakter generasi yang dimulai sejak
tahun 1923 dan pada tanggal 26 Oktober 2010 Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka ini.
Sebagai sebuah gerakan, keberadaan Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap anggotanya agar memiliki kepribadian yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga
dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.
Drs.Bambang Ariyanto, M.Pd Kepala Bidang PPSD Disdik Kota Bandung menggarisbawahi tentang betapa pentingnya Gerakan Kepramukaan di lingkungan masyarakat yang bersentuhan langsung dengan generasi muda, terutama di lingkungan pendidikan.
Ruang Pendidikan sebagai salah satu rahim yang terus melahirkan aktivitas kepramukaan tersebut.
Ada banyak irisan antara gerakan kepramukaan dengan dimensi pelayanan pendidikan diantaranya pembangunan pendidikan nilai-nilai kebangsaan, pengembangan kegiatan sosial dan kemanusiaan serta pengembangan jiwa kepemimpinan.
Ada dampak positif pembentukan jiwa Pancasila di Pramuka itu diantaranya meningkatkan kesadaran nasionalisme dan cinta tanah air.
Hal itu menjadi satu keharusan bagi kita orang sebagai orang dewasa untuk mewariskan kesadaran nasionalisme dan cinta tanah air kepada anak-anak kita sebagai generasi yang akan datang .
Selain itu gerakan ini juga berorientasi pada pengembangan sikap kemanusiaan dan kepemimpinan sosial. Lantas bagaimana sekarang kita harus aktif mengantisipasi fenomena-fenomena yang terjadi diantaranya banyak diantara anak-anak kita yang sekarang tergiring oleh jiwa individualistis, mementingkan diri sendiri, egois?
Dengan adanya pengembangan sikap kemanusiaan dan kepedulian sosial, melalui berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan di gerakan kepramukaan ini maka kehadiran konsep-konsep pendidikan di ruang aktivitas sosial kemanusiaan di gerakan ini maka jiwa kebersamaan itu dengan sendirinya akan terbangun.
Hal lain yang paling penting dalam langkah menyiapkan generasi yang akan datang, pola kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila di Pramuka itu harus selalu dilaksanakan dengan melatih anggotanya untuk menjadi pemimpin masa depan yang adil, yang bertanggung jawab, dan demokratis.
Ada tiga tantangan getar ya di dunia kepermukaan.
– Minimnya sumber daya dan dukungan, Hal ini sangat beralasan mengingat Pramuka sebagai gerakan sukarela. Sementara itu para pembina atau pelatih itu dituntut untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi calon pemimpin bangsa,sehingga tentu saja di kepramukaan ini memerlukan sumber daya yang juga sukarela, motivasinya tinggi, dan kacamatannya ke depan agar mampu membentuk anak bangsa yang dibutuhkan oleh negara di masa yang akan datang.
– perubahan sosial dan budaya yang diakibatkan oleh globalisasi yang mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai-nilai. Hal ini sungguh sangat mempengaruhi penerimaan dan pemahaman nilai-nilai Pancasila oleh generasi muda kita.
– Kompleksitas masalah sosial, ini perlu penyikapan yang sangat serius bagi kita.Terjadinya disparitas pendidikan, disparitas sosial dan ekonomi, kemudian konflik kependidikan, ketidakadilan.
Keberadaan tantangan ini jelas menjadi trigger bagi entitas pendidikan, bagaimana strategi untuk mengatasi tantangan dan memperkuat pembentukan jiwa Pancasila di kepramukaan yang dilakukan oleh entitas pendidikan.
Ada banyak upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam rangka merajut sinergitas Gerakan Pramuka di ruang pendidikan diantaranya dengan menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru, menjadikan Pramuka sebagai ekskul prioritas serta merubah cara pandang generasi muda yang secara nyata terjadi pergeseran dan stigma gerakan pramuka yang monoton menjadi gerakan yang menyenangkan dengan segudang kegiatan yang kreatif, inovatif dan berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering and Matematic) sebagai jawaban atas percepatan perubahan zaman.
Satu hal lain yang sangat penting dalam membangun gerakan kepramukaan adalah terbangunnya ruang-ruang kolaborasi dengan banyak pihak karena percepatan zaman dengan kondisi kekiniannya memang membutuhkan ruang-ruang kerja kolaboratif dengan banyak pihak sehingga pembentukan generasi masa depan yang memiliki kecakapan dan kompetensi serta jiwa nasionalisme tersebut dapat tercapai, tegas Bambang.
Selamat Hari Pramuka ke-63, Pramuka berjiwa Pancasila menjaga NKRI. Semoga Pramuka Kota Bandung Juara !!. (Kang Amat)