Membangun Partisipasi Orang Tua Siswa Bagi Kemajuan Pendidikan

PENDIDIKAN351 Dilihat

Bandung, Prabunews.com Di awal tahun pelajaran baru, harapan dan mimpi masyarakat Kota Bandung untuk melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke jenjang yang telah diatur dalam mekanisme PPDB, baik di sekolah negeri atau swasta sudah mencapai titik akhir.

Suasana semangat belajar di tahun pelajaran baru ini harus menjadi stimulus bagi satuan pendidikan dan orang tua untuk memetakan langkah baik bagi hadirnya pendidikan yang berkualitas.

Drs.Cucu Saputra, M.M.Pd Ketua PGRI Kota Bandung menyampaikan dorongannya secara persuasif, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat maupun institusi pendidikan sama-sama memiliki sebuah pandangan tentang cita-cita dan harapan terhadap putra-putrinya, seiring dengan harapan dan cita-cita Pemerintah Kota Bandung.

Sekolah sebagai sub sistem dari sebuah sistem tanggung jawab pendidikan yang diatur oleh Otonomi Daerah, maka tidak menutup kemungkinan memiliki upaya untuk menyampaikan program sekolahnya melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat termasuk melalui mekanisme rapat orang tua.

Namun terkadang sangat miris manakala ada orang tua siswa yang mendapat undangan dari sekolah tersebut seolah-oleh identik dengan pengumpulan dana atau bahkan dinyatakan sebagai upaya mencari bantuan keuangan.

Sudah menjadi kewajiban manakala setiap institusi pendidikan menyampaikan programnya kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa berkolaborasi dengan sekolah melalui kinerja komite sekolah.

Harus kita pahami bersama bahwa sekolah sangat memiliki keterbatasan untuk mengembangkan kualitas pelayanan dengan semua unsur variablenya.Baik variabel sistem pelayanan pengajaran/Pendidikan, ketersediaan sapras (infrastruktur)dan banyak lagi variable lainnya.

Hal ini diakibatkan oleh keterbatasan dana BOS yang diterimanya.
Adapun jumlah dana BOS yang diterima oleh sekolah, untuk SD sebesar Rp.900.000/siswa sedangkan untuk SMP Rp.1.200.000/siswa.

Kunci dari upaya meningkatkan kualitas satuan Pendidikan yang bermutu dari berbagai aspek variabel adalah dengan membangun kolaborasi dan sinergitas antara satuan pendidikan dan orang tua siswa.

Semua energi yang bermuara pada potensi sosial ekonomi orang tua siswa menjadi faktor penting yang harus dikemas dalam komunikasi keterbukaan program sekolah dengan berbagai variabel tantangannya.

Hal inilah yang menjadi tugas utama yang lahir dari komitmen bersama antara sekolah dan orang tua siswa untuk memetakan target/sasaran yang diharapkan dan tentunya beriringan dengan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pihak sekolah.

Dengan partisipasi masyarakat melalui _sumbangan_ yang terbangun dari komunikasi yang transparan dan akuntabel antara kedua belah pihak maka permasalahan atas keterbatasan yang menjadi kurang maksimalnya pelayanan mutu pendidikan dapat diselesaikan melalui solusi-solusi yang disepakati bersama sekaligus dengan semangat transparansi dan akuntabilitas dari pihak sekolah menjadi keniscaan untuk membangun kepercayaan publik.(Kang Amat)