Bandung, Prabunews.com Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi beberapa hari dan menerjang beberapa desa di wilayah kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata masih menyisakan rasa pilu mendalam.
Rentetan bencana ekologi ini merupakan bagian dari beberapa untaian bencana yang hadir di wilayah Jawa Barat, setelah sebelumnya terjadi bencana gempa di Cianjur, Sumedang dan Rancaekek.
Kejadian ini mendapatkan sorotan dari LSM Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija).Ir.M.Q Iswara Direktur Eksekutif Pelija mengatakan bahwa dirinya turut prihatin atas banyaknya kejadian bencana yang terjadi di Jawa Barat.
Hal itu disampaikan pada forum silaturahmi Keluarga Besar Pelija di Hotel Savoy Homman (28/3/2024).
Selain itu Iswara mengatakan bahwa Pemerintah Jawa Barat harus membuat kajian secara komprehensif untuk menghasilkan data yang akurat dan selanjutnya data ini bisa dijadikan sebagai Early warning bagi masyarakat.
Pemerintah pun diminta untuk melakukan audit lingkungan sehingga dari hasil audit itu dapat mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan moratorium penghentian sementara setiap hadirnya tindakan yang dianggap memiliki dampak buruk bagi stabilitas lingkungan.
Setelah Lebaran LSM Pelija akan mengaktivasi jaringan di wilayah-wilayah yang ada di Jawa Barat untuk langsung membuat data berbasis kondisi real lingkungan di daerah masing-masing.
Semua temuan dan proses kajian kedepannya akan menjadi masukan bagi pihak legislatif dan eksekutif Provinsi Jawa Barat, tegas Iswara.(Kang Amat)