Prabunews.com – Tel Aviv diguncang ledakan pada Jumat (19/7/2024) yang diakibatkan oleh serangan drone. Serangan ini bukan dilakukan oleh Hamas atau Hizbullah, melainkan oleh kelompok Houthi dari Yaman.
Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan dari Iran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menyatakan bahwa drone mereka berhasil mencapai salah satu target penting di wilayah pendudukan Jaffa, yang saat ini dikenal sebagai Tel Aviv, Israel. Serangan ini menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya terluka.
“Pasukan UAV (drone) kami menyerang salah satu target penting di wilayah pendudukan Jaffa, wilayah yang sekarang disebut Tel Aviv, Israel,” demikian pernyataan mereka yang dimuat AFP pada Sabtu (20/7/2024).
Serangan ini menjadi pukulan besar bagi Israel, menyusul kejadian serupa pada Oktober 2023 ketika Hamas menyerang karena pendudukan Israel di wilayah Palestina. Saat itu, serangan Hamas membuat pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan perang terhadap Gaza.
Kelompok Houthi, yang dikenal sering melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, juga menunjukkan dukungannya terhadap warga Palestina selama konflik di Gaza.
Militer Israel menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan ledakan tersebut disebabkan oleh “jatuhnya sasaran udara” yang “tidak memicu bunyi alarm”. Militer Israel juga telah meningkatkan patroli udara.
Serangan ini merupakan yang pertama menimbulkan korban jiwa di Tel Aviv sejak serangan roket dari Gaza pada 26 Mei yang melukai satu orang. Dalam serangan pada 7 Oktober, ratusan roket ditembakkan ke Tel Aviv, namun sebagian besar berhasil dicegat.
Polisi Israel melaporkan bahwa mereka menerima ratusan laporan tentang “ledakan kuat” sekitar pukul 03.00. Ledakan tersebut menghantam sebuah gedung di dekat Kedutaan Besar AS di Israel, merusak jendela-jendela bangunan.
Selama penggeledahan, seorang pria berusia lima puluhan ditemukan tewas di apartemennya akibat luka pecahan peluru. Layanan medis darurat Magen David Adom melaporkan bahwa mereka merawat empat orang yang terluka, dua di antaranya terluka di rumah mereka dan dua lainnya di jalan. Semua korban dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan.
“Itu mungkin ledakan udara… Kami sangat beruntung,” kata Peretz Amar, komandan polisi Tel Aviv, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Seorang warga Tel Aviv mengatakan kepada AFP bahwa dia terbangun oleh ledakan tersebut dan merasa “semuanya berguncang”.
Polisi mengimbau warga untuk mengikuti instruksi keselamatan dan tidak mendekati atau menyentuh puing-puing atau pecahan peluru yang mungkin mengandung bahan peledak. Petugas pemadam kebakaran sempat menyatakan kemungkinan ledakan tersebut disebabkan oleh drone.