Prabunews.com – Eid festival 2023 diharapkan mampu mendatangkan wisatawan lokal, nasional bahkan internasional yang akhirnya dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi sekitar.
Hal itu dilihat melalui penyewaan dari berbagai vendor selama 28 hari, memproduksi keperluan dan kebutuhan acara, transaksi perdagangan produk unggulan para UMKM terutama “Warung Santri Interpreuner Nusantara, ataupun dengan para komunitas seni atau lingkup seni dan Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) sebagai pengisi acara selama 28 hari.
“Bahkan saya heran kenapa surat izin dari Polrestabes Kota Bandung sama sekali tidak berpengaruh bahkan dihiraukan oleh Satpol PP Kota Bandung dan tetap membongkar paksa saat loading acara Eid Fes 2023,” ujar direktur PT. Antpro Tobasa sekaligus penyelenggara acara, Michael Oktavianus.
Di sisi lain, kejaian ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi pengusaha kecil yang sudah terpuruk. Menurut Michael, taksiran kerugian bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“Semua permodalan itu didapat dari sisa-sisa aset yang dijual, pinjaman-pinjaman dari Bank serta bantuan dari sahabat-sahabat. Semua kami tumpahkan dalam acara ini yang berharap bisa cepat tergantikan dan berhasil membantu teman-teman UMKM, komunitas seni dan komunitas lainnya yang turut membantu,” ungkapnya.
Namun, lanjut Michael, harapan tersebut harus musnah lantaran tak ada modal lagi. Selain itu, mental para pihak yang berkontribusi ikut hancur oleh kejadian pebongkaran dan pembubaran acara ini.
Pemerintah seharusnya turut berpartisipasi, melindungi dan mendorong laju percepatan pemulihan ekonomi sesuai Perpu Nomor 1 Tahun 2020, Pasal 1 angka 1 PP Nomor 23 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional.
Kemudian Pasal 2 PP Nomor 23 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa Program PEN bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan. Begitupun mengenai undang-undang yang mengatur tentang upaya pemerintah untuk mendorong UMKM sanagat banyak.
“Dengan adanya Perpu dan program PEN tersebut kami percaya kepada pemerintah akan turut mendukung dan sekaligus menjadi motivasi bagi kami untuk berupaya menyelenggarakan kegiatan acara Eid Festival 2023. Namun, usai mendapatkan surat perizinan dan surat rekomendasi dari beberapa Dinas terkait justru sebaliknya. Kejadian (bongkar paksa) menghancurkan usaha dan harapan kami,” kata Michael.
Ia berharap bahwa adanya tindakan Satpol PP yang membongkar paksa tenda-tenda dan membubarkan acara ketika loading sedang berlangsung ini pemerintah dapat membantu.
“Kami berharap besar kepada pemerintah dan pasti turut merasakan keprihatinan atas musibah yang terjadi karna kami merupakan warganya, merupakan pengusahaa kecil UMKM yang senantiasa didorong untuk maju dan berkembang. Kami pun tidak percaya pemerintah Kota Bandung dengan sengaja tanpa pertimbangan, tanpa pemberitahuan tega melakukan tindakan seperti itu,” ujar Michael.
Sementara itu, Ia juga khawatir akan adanya oknum tertentu yang memanfaatkan situasi ini.
“Adanya tragedi tersebut, kami menghawatirkan adanya oknum tertentu yang sakti mandraguna hingga bisa mempengaruhi dan ikut campur terhadap pemerintah Kota Bandung (Satpol PP Kota Bandung). Yakni dugaan keberpihakan kepada kelompok lain yang sama-sama akan menyelenggarakan acara ditempat yang sama dengan waktu yang sama juga,” kata dia.
“Sayangnya kelompok atau pihak lain tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan acara ditempat tersebut seperti surat rekomendasi dari Disbudpar Kota Bandung, Dinas Koprasi dan UMKM hingga surat dukungan dari warga sekitarpun tidak ada,” lanjutnya.
Di samping hal yang terjadi, Michael mengucapkan terima kasih kepada Polrestabes Kota Bandung yang sudah mengeluarkan surat izin acara ini.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Polrestabes Kota Bandung atas keputusannya memberikan izin kepada kami untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut berdasarkan pada peraturan undang-undang yang berlaku dan persyaratan yang sudah mempunyai kelayakan tanpa pandang bulu. Selain itu, kelompok lain penyelenggara acara tahun baru 2023 lalu, diduga banyak meninggalkan sampah yang berserakan dan sebagian besar bahu jalan menjadi sangat kotor,” pungkas Michael.
Lewati ke konten




