Lewati ke konten
Dalam perjalanan panjang dengan berbagai dinamika kesenian yang kompleks, Lingkung Seni Reak Kuda Lumping Tibelat bersiap untuk menggelar kegiatan syukuran milangkala ke-18 dengan acara bertajuk Totok Tepus Sirung Teuwu. Judul ini diambil dari naskah Sunda Kuna SangHyang Swawarcinta lempir 565 yang memiliki makna mendalam yang relevan dengan proses regenerasi Seni Reak saat ini.
Totok Tepus merujuk pada bunga tepus yang tumbuh di tepian sungai, mirip dengan tanaman kecombrang dan jahe, dengan ciri khas bunga berwarna merah dan kuning terang serta memiliki sifat survival yang tinggi. Sementara Sirung Teuwu adalah tunas tebu yang merupakan cikal bakal tanaman dengan ciri khas rasa manis. Analogi ini menggambarkan pentingnya kelangsungan dan kualitas hidup dalam Seni Reak, di mana para pelaku harus mampu bertahan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tali-tali tan pegat” mengisyaratkan kebutuhan untuk menjaga keutuhan dan kontinuitas nilai-nilai dalam Seni Reak. Seperti tali pada alat tabuhan Reak dogdog, nilai-nilai tersebut harus terus dirawat agar Seni Reak tetap dapat memberikan hasil yang bermakna.
Kutipan “Dititah diwulik ditungtik” menekankan pentingnya mempelajari dan mendalami nilai-nilai Seni Reak, bukan hanya aspek artistiknya, tetapi juga nilai-nilai seperti gotong royong, spiritualitas, toleransi, harmoni, kreativitas, dan kemandirian.
Di sabda di pangambekan, yang mengacu pada pentingnya menjaga dan menerapkan nilai-nilai Seni Reak dalam kehidupan sehari-hari, menjadi panggilan kepada generasi muda untuk menjadi pelindung dan pengembang Seni Reak serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dengan acara Totok Tepus Sirung Teuwu, Lingkung Seni Reak Kuda Lumping Tibelat berupaya memperkuat tongkat estafet regenerasi dalam melestarikan Seni Reak. Keterlibatan dan aktivasi generasi muda dianggap sangat penting dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai Seni Reak. Lingkung Seni Reak Kuda Lumping Tibelat siap untuk terus mendampingi proses pelestarian Seni Reak dan bersedia berkolaborasi dengan siapa pun yang memiliki kesamaan cinta terhadap seni tradisional ini.
