LBP2 Berharap Momen Hardiknas Menjadi Kebangkitan Pentingnya Pendidikan

Prabu PROGRAM, NEWS453 Dilihat

Cimahi, Prabunews.com – Membahas soal pentingnya arti sebuah pendidikan berikut satu sistem pendidikan. Kali ini AA.Maung sebagai Nonoman Jawa Barat, juga sebagai Pengamat Pendidikan dan Ketua LBP2 Jawa Barat, berkepentingan menorehkan tanggapannya hal tersebut.

Melalui wawancara langsung dengan Prabunews.com, Asep Buchori Kurnia atau lebih dikenal sapaannya “AA. Maung”. Membahas terkait hal pendidikan. Sabtu 01/05/2021. Berikut opini dan penuturannya.

Berbicara soal kebutuhan hidup, bisa dikatakan bahwa yang merupakan kebutuhan dasar itu bukan cuma sandang, pangan, papan saja, tetapi ada juga hal utama lainnya. Adalah pendidikan dimana ada hal keilmuan didalamnya.

Sejati Orang Ikhlas Berdedikasi Tanpa Pamrih dan Harapkan Penghargaan

Saat ini pendidikan di Indonesia dalam kacamata saya, bisa dibilang masih memprihatinkan.

Indeks pembangunan manusia kita nampaknya ada di urutan bawah dan begitupun bagi pelajar, itu tentu saja menyedihkan.

Padahal uang sampai Triliyunan rupiah atau 20% dari anggaran negara digelontorkan, tapi dengan kondisi saat ini apakah pendidikan di Indonesia sudah maju?

Jika mencari jawaban masalah ini mirip seperti halnya kita mengurai benang kusut, dan berisi ribuan masalah yang sangat jelimet.

Mungkin saja, salah satu yang menjadi akar masalah bisa jadi adalah sistem pendidikan yang kita pakai sekarang ini.

Karena sistem ini sepertinya dibikin standar yang sama buat semua murid, kita bisa melihat bahwa hampir semua sangat MENDEWAKAN NILAI.

Sehingga dapat mematikan nalar berpikir kritis, meragamkan kemampuan, serta menumbuhkan kecintaan terhadap sesama, dan di saat yang sama menghilangkan JATI DIRI (Karakter) dan KEUNIKAN setiap muridnya.

Padahal sistem awal dari pendidikan yang dibangun atau diharapkan sepertinya jauh berbeda dengan sistem saat ini.

Disisi lain, sebetulnya masalah pendidikan ada di kualitasnyanya bukan pada kuantitasnya.

Faktanya baik jumlah maupun anak yang bersekolah itu meningkat dari dari tahun ke tahun.

Ini semua merupakan suatu bukti, bahwa masih banyak sekolah yang sesuai standar dan kemampuan guru yang masih jauh dari harapan.

Lantas apakah kita membiarkan masalah ini begitu saja?

Tentu saja tidak, pendidikan harus kita perjuangkan dari cara mendidik anak.

Pendidikan merupakan suatu
kunci kemajuan di masa depan, karena hanya lewat pendidikan kita bisa maju.

Tapi untuk meraih semua itu tidaklah gampang, istilahnya “kita harus berakit-rakit dahulu”.

Semua kita mulai dengan menganggap bahwa pendidikan itu “hak semua warga negara”, maka Pemerintah disini harus bisa dan mampu membangun sekolah yang layak bahasa gaulnya mungkin dinamakan “keren” atau infrastruktur.

Serta tetap fokus untuk tetap melatih kemampuan guru setinggi langit.

Tetapi Pemerintah juga jangan sampai lupa sediakan makanan berprotein buat perbaikan gizi anak Indonesia.

Yang tidak kalah penting, sepertinya Pemerintah harus merombak ulang kurikulum pendidikan sampai semua anak berkembang dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Terakhir pendidikan akan maju jika kita terus mau belajar dan Pemerintah mau memperbaiki diri, termasuk kita sendiri dan mulai menghargai proses belajar dan buang jauh-jauh cara curang untuk mendapat dapat nilai tinggi.

Padahal akhirnya yang kita butuhkan bukan sebuah nilai tetapi termotivasi rasa ingin tahu, kemauan untuk terus belajar, keberanian untuk bertanya, rasa tak cepat untuk berpuas diri, dan juga rendah hati dalam mengakui bahwa semakin banyak kita tahu maka pasti kita akan semakin mengerti bahwa tidak tahu apa-apa.

Dari sanalah kita terus mencari proses belajar tentang diri kita, kalau diurutkan masalahnya yang harus dibenahi memang panjang dan berliku.

Tapi itu semua harus diperjuangkan, agar anak bangsa dari Sabang sampai Merauke bisa CERDAS dan BERGUNA bagi manusia di sekitarnya.

Hal itu didapat oleh Senjata paling ampuh Bernarma PENDIDIKAN.

Seperti yang bapa Pendidikan bilang dimana tujuan pendidikan adalah Untuk mempertajam kecerdasan Memperkukuh kemauan serta Memperhalus perasaan, pungkas AA Maung.

(Dadan Sambas)