Memasuki Tahun Politik KMHDI Denpasar Soroti Dinamika Pemilu 2024

NEWS243 Dilihat

 

Denpasar,Prabunews com- Menjelang pagelaran pesta demokrasi 2024, Pimpinan Cabang KMHDI Denpasar bersama Rumah Kebinekaan dan Kebangsaan Pasraman Satyam Eva Jayate, melangsungkan diskusi publik dengan tajuk ‘Menelisik Pemilu 2024 dan Eskalasi Politik Dalam Bingkai Moderasi Beragama’.

 

Ketua PC KMHDI Denpasar, I Gusti Putu Putra Mahardika mengungkapkan, diskusi tersebut dilaksanakan sebagai bentuk keperdulian terhadap keberlangsungan demokrasi yang sehat menjelang tahun politik.

 

“Kita laksanakan diskusi ini, untuk saling bertukar pikiran tentang bagaimana memitigasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang terjadi menjelang, dan pasca Pemilu 2024,” ujar Mahardika, di Denpasar, Kamis (25/5).

 

Ia juga mengatakan, anak muda mesti mengambil peran aktif dalam proses Pemilu 2024 mendatang, sebagai wujud kesadaran dan partisifasi kaum muda dalam menjaga dan mensukseskan pesta demokrasi.

 

“Anak muda harus ikut mengambil peran dalam proses Pemilu 2024 mendatang, kendatipun tidak atau belum berpartisifasi sebagai kontestan (calon Legislatif atau Eksekutif), setidaknya anak muda terlibat sebagai penyelenggaran Pemilu,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawa, yang dalam diskusi tersebut sebagai salah satu narasumber mengatakan, anak muda harus melek politik, dan mengambil peran dalam Pemilu.

 

“Organisasi pemuda, terutama KMHDI, mesti menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas Pemilu,” ujarnya.

 

Ia juga menekankan, anak muda harus hadir ke TPS untuk memilih, dan jeli menilai calon-calon pemimpinnya sebelum memutuskan untuk memilih salah satu diantaranya yang terbaik untuk memimpin selama lima tahun kedepan. “Lima menit menentukan lima tahun kedepan,” tegasnya.

 

Disamping itu, akademisi Universitas Udayana, Efatha Filomeno Borromeu Duarte menerangkan, semua pihak harus tetap mempertahankan konsistensi bangsa dalam menyukseskan pemilu, dan mengkesampingkan ego sektoral yang berpotensi memecah persatuan, dengan mengedepankan demokrasi politik yang sehat.

 

“Demokrasi akan terancam oleh sikap oportunisme sebuah bangsa, dan hal tersebut bisa diminimalisir dengan kedewasaan berpolitik,” terangnya.