KAB.BANDUNG.Prabu news | Rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) pasar Balendah kian mendekati eksekusi setelah Surat Perintah (SP) 3 yang sudah dilayangkan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disperindag) kab Bandung
Para PKL menyayangkan dengan kesepihakan pihak Disperindag untuk memindahkan para pedagang tanpa adanya sosialisasai dulu dan kami tidak akan menanggapi nya ujar salah satu PKL yang enggan di sebutkan namanya
Warga PKL menyayangkan untuk relokasi ke belakang pasar tersebut, dinilai dipaksakan tanpa melihat kondisi tidak strategisnya dalam berjualan, dikarenakan bakal sepinya pembeli, dan itu bisa “membunuh” pendapatan mereka.
Dikatakan Dadang H diklaim warga PKL sebagai ketua PKL Balendah menilai dengan akan ada relokasi warganya, akan membuat gulung tikar kalau opsi yang akan diberikan bisa ditanggapi pada pemerintah khususnya Disperindag untuk bisa ‘nyumponan’ Atawa bisa menyerap aspirasinya yaitu, mengoptimalkan jalur Dishub yg dinilai mati sampai saat ini, Penerangan Jalan Umum (PJU) dipasang untuk beberapa titik agar tidak “poek” dan sarana prasana harus memadai agar kelayakan mereka berdagang bisa memberikan kenyamanan pedagang juga para pembelinya, dan itu sudah diadakan sebelum terjadi relokasi.
Sebenarnya kami tidak menolak relokasi, asal opsi kami diterima dengan suara kami kurang lebih 600 warga PKL yang sudah memberikan andil pada pajak dalam bentuk retribusi bertahun-tahun selama pasar ini ada, jelas kami sudah diakui juga dilegalkan dan bisa membantu pemerintah dan Sekarang warga PKL di paksa berdagang dengan sarana tidak memadai, jadi dimana rasa keadilannya buat warga PKL”, tegas Dadang yang juga sama merasakan, mengingat nasib warga PKLnya akan terancam.
Dadang” menambahkan lokasi untuk para pedagang tidak sesuai dg jumlah pedagang yg ada .lahan yg di siapkan untuk 240 pedagang sementara jumlah pedagang yg ada kurang lebih 600 pedagang dan jg luas ukuran TDK sesuai dg masing” komoditi para pedagang atau terlalu sempit
Dilain tempat Ginanjar sebagai kepala UPTD Pasar Balendah saat di konfirmasi lewat By phone oleh tim memaparkan saat ini dirinya mengakui sekedar melaksanakan tugas pimpinan, cuma berharap agar bisa kondusif dan ada jalan solusi yang terbaik serta tidak ada menimbulkan ekses buruk yang lebih jauh, mengingat kontribusi warga PKL sangat membantu bagi pendapatan daerah.
“Mudah2an akan diadakan audensi dari pihak PKL dengan pemerintah yang akan dirapatkan oleh DPRD sebagai wakil Rakyat”, tutur Ginanjar.Dugaan lain rencana pemerintah untuk merelokasi PKL, untuk tempat yang mereka diami saat ini akan dijadikan lahan perparkiran yang resperentatif dan bergaya modern,
Padahal belum lama ini Dadang Supriatna selaku Bupati beserta Gubernur pada saat peresmian gedung pasar yang baru, sempat mengatakan akan “ngamumule” pasar tradisional yang sebenarnya identik dengan PKL, nah kalau saja PKLnya di mumule dengan lapak yang lebih tertib dan bersih itu bisa mengangkat citra dan ikon budaya pasar tradisional Pungkasnya” (ujang.s)