Soal Pemkot Bandung Bongkar Paksa Eid Fest 2023: Pengusaha Kecil, UMKM Santriprener dan Pelaku Seni Geram

Prabunews.com – Acara Eid Festival 2023 membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk mempersiapkannya, dari mulai konsep perencanan, pembuatan proposal, desain verbal maupun desain visualnya hingga prosesi untuk mendapatkan dukungan rekomendasi guna mendapatkan perizinan.

Perizinan dari pihak berwenang juga sudah dipersiapkan seperti izin Kepolisian Polrestabes Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dinas Koprasi UMKM hingga dukungan warga sekitar yakni Kecamatan Sumur Bandung area Jalan Braga, Jalan Cikapundung dan Jalan Sukarno.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua KPJ Kota Bandung, Cepi Suhendar sekaligus salah satu panitia penyelenggara acara Eid Festival 2023.

Sementara itu, Ketua Warung Santripeneur Nusantara (WSN) Gustiana Isya Marjani mengungkapkan kekcewaannya terhadap sikap pemerintah Kota Bandung mengenai hal ini.

“Jelas sangatlah kecewa bagi kami, pembongkaran sekaligus pembubaran paksa saat loading acara oleh Satpol PP Kota Bandung tersebut sama sekali tidak adanya toleransi setidaknya adanya pemberitahuan atau peringatan terlebih dahulu,” kata dia kepada Prabunews.

“Kami disini taat hukum segala aturan dan prosedural administrasi kami tempuh dari izin warga, dinas terkait begitupun dengan izin kepolisian dari Polrestabes Kota Bandung kami sudah dapatkan. Begitupun dengan pemasangan baligho pajaknya kami sudah bayarkan akn tetapi tetap dibongkar,” lanjutnya sambil memperlihatkan beberapa lembar surat.

Salah satu panitia penyelenggara sekaligus seniman lokal Kota Bandung, Uwi Prabu juga turut menjelaskan bahwa sebelum melaksanakan acara segala macam apapun sudah dipersiapkan.

“Setelah beragam prosedural ditempuh hingga mendapatkan perizinan, barulah para panitia pelaksana acara Eid Festival 2023 mengerjakan ragam produksi dan mulai penyewaan tenda, panggung meja kursi, pemesanan konsumsi hingga dekorasi yang mengunakan cetak digital printing. Selain itu, ragam keperluan panitia seperti ATK dan lain-lain hingga peralatan penunjang para pengisi acara dan para pengisi stand tenda seperti kelistrikan kita menyewa generator listrik (genset),” terangnya.

Uwi Prabu-yang karyanya sudah diakui oleh negera-negara lain, mengatakan bahwa akibat penggusuran ini banyak merugikan berbagai pihak.

“Bukan hanya kepanitian yang sudah dirugikan yang tentunya sudah mempersiapkannya selama kurang lebih 4 bulan dengan keringat dan biaya yang mahal. Akan tetapi para komunitas seni yang terlibat menjadi pengisi acara juga turut dirugikan karena gagal untuk manggung yang berarti tidak sepenuhnya dibayarkan,” kata dia.

“Demikian juga dengan latihan dan persiapannya jadi sia-sia, menurut saya Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini Satpol PP Kota Bandung sungguh tidak menghargai upaya para pelaku seni kota bandung yang terus berkarya mengharumkan Kota Bandung hingga kemancanegara. Padahal momentum Eid Fest 2023 ini menjadi harapan besar kebangkitan dari keterpurukan Covid-19 karena selain jenjang waktu  yang panjang selama 28 hari juga sebagai wadah apresiasi dan mengekspresikan pengkaryaannya,” terang Uwi Prabu.

Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu pengusaha kecil dibidang Event Organizer (EO) Michael Oktavianus.

“Kami merupakan perusahaan kecil yang benar-benar mengalami keterpurukan selama pandemi Covid-19, tidak lagi mempunyai karyawan hingga sebagian peralatan operasional kantor juga telah terjual,” kata Michael Oktavianus selaku direktur PT. Antpro Tobasa Indonesia.

Namun, lanjut Michael, awalnya momentum kolaborasi bersama pelaku UMKM dan Warung Santripeneur Nusantara (WSN) yang didukung juga oleh komuitas pelaku seni diharapkan bisa menjadi sebuah kesempatan yang besar.

“Kita menggagas acara Eid Festival 2023 yang rencananya akan diselenggarakan hari Sabtu (8/4) di Jalan Sukarno dan Cikapundung Reverspot dengan harapan bisa menjadi awal kebangkitan untuk pemulihan perekonomian, sekaligus turut membantu program pemulihan Ekonomi Nasional dan menumbuh kembangkan pemberdayaan UMKM dan para santri,” tutupnya.