Citarum Harum Disebut Gagal Oleh Ridwan Kamil, Elemen Masyarakat Kecewa

Prabu PROGRAM214 Dilihat

BANDUNG, PRABUNEWS.COM — Entah apa yang ada dalam pandangan kacamata Gubernur Jawa Barat yang juga selaku Dansatgas Citarum Harum, Ridwan Kamil, saat menyatakan bahwa ada kegagalan dan tidak ada perubahan signifikan atas kondisi Sungai Citarum pada Program Citarum Harum saat ini.

Pernyataannya yang dimuat oleh beberapa media massa pada tanggal 30 Desember 2018 ini tentunya menyulut kekecewaan dari sejumlah komponen masyarakat yang selama ini ikut bekerja keras dan berkeringat menyukseskan program mengembalikan kejayaan sungai terpanjang di Jawa Barat ini keluar dari predikat sungai yang terkotor di dunia yang digagas oleh Pangdam III/Siliwangi pada akhir November 2017 dengan merangkul komunitas, akademisi, pegiat lingkungan, dan berbagai komponen masyarakat lainnya.

“Sebetulnya apa sekarang yang dia tau tentang Sungai Citarum?,” tanya Ketua Umum LSM PMPRI, Rohimat, sengit.

“Kita bisa lihat, semenjak program Citarum Harum dicanangkan oleh Kodam Siliwangi dan mendapat perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo melalui Perpres No.15 tahun 2018, kini perubahannya sudah dapat kita rasakan. Mulai dari pembibitan pohon dan penghijauan di kawasan hulu Sungai Cirarum, hingga pembersihan sampah yang menumpuk di permukaan sungai oleh TNI dan warga serta elemen masyarakat, juga penanganan limbah industri yang kerap mengotori Sungai Citarum,” ujar Rohimat yang akrab disapa Joker ini saat dimintai tanggapannya oleh wartawan terkait dengan statement Ridwan Kamil yang dianggapnya tendensius, Selasa (1/1/2018).

“Gubernur Ridwan Kamil baru menjabat beberapa bulan, Citarum Harum sudah berjalan hampir setahun, fakta nyata yang dianggapnya gagal itu yang mana? Itu harus diungkapkan secara terbuka kepada masyarakat,” kata Joker yang anggotanya sering ikut terjun membantu Satgas Citarum dari TNI membersihkan sungai dan mencari lubang pembuangan limbah siluman pabrik.

“Justru harusnya kita malu khususnya kepada anggota TNI yang datang dari jauh-jauh tapi bersemangat tinggi di lapangan bersama warga Jabar untuk beberes Sungai Citarum, meski dengan banyak keterbatasan namun berbuat maksimal,” ucap Joker lagi.

“Jangan giring Sungai Citarum menjadi dagangan politik. Berlakulah ikhlas dan sungguh-sungguh, karena ini menyangkut air kehidupan puluhan juta rakyat Jabar dan Jakarta,” sindir Joker.

Elemen masyarakat dari LSM PMPRI saat ikut membersihkan sungai Cibaligo bersama anggota Satgas Citarum beberapa waktu lalu.
Senada dengan itu, beberapa aparatur Desa dan Kelurahan bahkan Pemerintah Kota/Kabupaten yang wilayahnya masuk dalam DAS Citarum, mengaku turut merasakan perubahan di Sungai Citarum.

Seperti yang pernah disampaikan oleh Kepala Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Yuyus Yusup, kepada awak media saat peresmian bak sampah hasil karya Satgas Citarum di wilayahnya beberapa waktu lalu.

“Dengan masuknya Satgas Citarum, masyarakat kami serasa ada yang mendorong untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan aliran sungai,” kata kades.

“Kini dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Satgas bekerjasama dengan warga, wilayah Dusun Bunter RW 03 yang biasanya jika hujan deras biasanya mengalami banjir, sekarang beberapa kali hujan, sudah tidak lagi banjir,” ujar Kades yang wilayahnya dilalui Sungai Cimande. (TR).