Prediksi Kemenhub: Puncak Arus Mudik 21 April dan Arus Balik 25 April

Nasional, Ekonomi299 Dilihat

Prabunews.com – Puncak arus mudik diprediksi jatuh pada 21 April, atau sehari sebelum lebaran. Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 25 April atau H+2 usai Idulfitri.

Kementrian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pegerakan puncak arus mudik tahun ini mencapai 17,7 juta orang atau 14,3 persen.

Jumlah tersebut dari proyeksi pergerakan masyarakat selama masa lebaran 2023, yang berjumlah 123,8 juta orang.

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut prediksi pergerakan didapat dari hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT).

“Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi,” ungkap Menhub Budi dalam keterangan resmi yang dirilis Senin (6/3) lalu.

Perjalanan arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 lebaran atau 19 April 2023. Sedangkan pergerakan para arus balik, diprediksi masih cukup tinggi hingga H+3 lebaran atau 26 April 2023.

Berdasarkan hasil survei, pergerakan masyarakat bakal didominasi dari Pulau Jawa sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.

Kemenhub juga nantinya akan menyiapkan sejumlah langkah antisipasi lonjakan pergerakan penumpang berupa sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, hingga manajemen rekayasa lalu lintas.

Terdapat 5 daerah asal pemudik terbanyak, yaitu Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatra Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).

lalu 5 daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi, yakni Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang). Disusul oleh Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).

Lebih lanjut, Kemenhub memperkirakan dominasi pemudik ada di moda perjalanan darat. Yakni mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).