Prabunews.com – Satu warga Jawa Tengah yang berstatus suspek monkey pox atau cacar monyet dinyatakan negatif. Hal ini konfirmasi oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu.
Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel Oropharings pada seorang suspek monkeypox di Jawa Tengah menunjukkan hasil negatif.
Sebagai informasi, Oropharings merupakan bagian tengah faring yang terhubung ke rongga mulut yang berfungsi agar udara, makanan, dan minuman melewatinya.
Kendati sampel pertama dari Oropharings negatif, pihak Maxi Rein akan tetap mengambil sampel yang lain, yakni cairan lesi kulit.
Sebab, kata Maxi, sampel oropharings merupakan salah satu prosedur dari proses diagnosa suspek monkeypox. Proses itu berlanjut pada pengecekan cairan lesi kulit, sehingga hasil analisa lebih akurat.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi mengungkapkan temuan satu suspek cacar monyet di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pasien ini teridentifikasi pada 19 Juli 2022 karena mengalami gejala demam.
Kemudian pada 21 Juli, dibawa ke rumah sakit. Pasien diketahui timbul bintik-bintik pada 23 Juli.
Berdasarkan laporan Kemenkes, hingga saat ini telah terdeteksi total sembilan suspek monkeypox di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian genom sequencing, seluruhnya dinyatakan negatif karena mengalami smallpox.
Metode genom sequencing, menurut Budi, diperlukan untuk membedakan virus cacar atau smallpox dengan monkepox. Metode ini umumnya membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima hari sejak pengambilan sampel.